Para pemikir Roma dan Yunani kuno yang terhormat juga memikirkan tentang sex di dalam ide-ide pemikiran mereka. Hal ini tidak mengherankan karena sex merupakan kebutuhan dasar manusia. Seperti halnya makan dan minum.
Abad ke -4 sebelum Masehi, pemikir Aristoteles mengatakan bahwa jenis kelamin seorang anak ditentukan dari suhu badan pria. Jika ketika berhubungan badan pria memiliki suhu badan lebih panas dari si wanita, maka dia akan mendapatkan anak laki-laki, begitupun sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan juga filsafat empiris dari waktu ke waktu melahirkan terobosan-terobosan dan penemuan-penemuan baru di bidang reporduksi manusia, hingga cinta monogami.
Berikut 5 temuan bersejarah tentang cinta :
1. Penemu Pertama Lautan Sperma
Anton von Leeuwenhoek tidak menyadari apa yang dia lihat ketika dia meletakkan spermanya di bawah mikroskop buatannya sendiri. Pada tahu 1667, ketika ilmu pengetahuan masih belum mengungkapkan tentang apa yang terkandung di dalam sperma.
Ketika pertama kali dia melihat sperma yang diletakkan dibawah mikroskop dengan perbesaran 300 kali, Leeuwenhoek terkejut ketika menyaksikan jutaan makhluk hidup yang memiliki ukuran sebesar butiran pasir. Dengan temuan ini spermatozoa pertama kali diungkap dalam sejarah. Walaupun masih membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mengetahui bagaimana spermatozoa berkontribusi dalam pembentukan janin.
Pada waktu itu Leeuwenhoek membayangkan sperma sebagai orang-orang kecil yang berharap untuk dibawa dengan selamat ke rahim wanita.
2. Sel telur manusia sama dengan Sel Telur Burung
Penelitian tentang telur wanita dilakukan jauh semenjak Antoon Leeuwenhoek melakukan penelitian tentang sperma. Baru 150 tahun kemudian Dr Karl Ernst von Baer seorang ahli embriologi menindaklanjuti penelitian pada sel telur manusia.
Awalnya para ilmuwan mengira sel telur manusia sama dengan sel telur burung. Dan mereka tanpa lelah terus melakukan penelitian. Ironisnya, mereka mengganggap sel sperma tidak ada hubungannya dengan kesuburan.
3. Dua Dalam Satu
Ketika pembuahan dan reproduksi menarik minat para ilmuwan untuk meneliti. Seorang ilmuwan dari Jerman August Oscar Hertwig, di awal 1870, menemukan bahwa di bidang ini terdapat dua konflik teori yang pada akhirnya kesemuanya tidak benar.
Salah satu pendapat mengatakan bahwa getaran mekanik dari begitu banyak sperma yang bergerak disekitar sel telur yang menimbulkan pembuahan. Sementara pendapat lain mengatakan bahwa sperma mencadangkan senyawa kimia ke dalam sel telur yang akan menjadi bahan penting untuk terjadinya pembuahan.
Namun di tahun 1872, Hertwig mengamati pembuahan di dalam spesies landak laut transparan dan menyaksikan adanya fusi sperma dan sel telur yang menggugurkan kedua pendapat di atas.
Dan dia juga melihat bahwa kesuburan bukanlah di dapat dari sekitar 150 juta sperma yang keluar saat ejakulasi tetapi kesuburan tergantung pada satu sperma yang bisa sampai ke sel telur untuk melakukan pembuahan.