Ada
cara yang mudah bagi masyarakat di negara berkembang untuk menyaring
dan menjernihkan air dengan menggunakan buah-buahan yang banyak di
konsumsi masyarakat.
Kulit
beberapa buah-buahan yang paling banyak dikonsumsi di dunia ternyata
sangat efisien dalam menyerap berbagai polutan berbahaya, termasuk
logam berat, dan kulit buah tersebut bisa diubah menjadi filter air
yang efektif dengan hanya sedikit persiapan.
Kulit Pisang
Kulit
pisang yang dihaluskan dapat digunakan berulang kali untuk
menjernihkan air yang terkontaminasi oleh polusi dari industri
tanaman dan pertanian. Kulit pisang dapat digunakan sebanyak 11 kali
untuk melakukan proses penjernihan dan masih tetap efektif. Dalam
Makalah yang berjudul “Banana
Peel Applied to the Solid Phase Extraction of Copper and Lead from
River Water: Preconcentration of Metal Ions with a Fruit Waste”
menyebutkan bahwa kulit pisang dapat digunakan dengan biaya yang
sangat murah serta tidak diperlukannya bahan kimia untuk melakukan
prosedur penjernihan air.
Gustavo
Castro mencatat bahwa dalam proses pertambangan, peternakan, dan
sampah industri dapat mencemari air dengan kandungan logam berat
seperti timah dan tembaga. Logam berat ini dapat merugikan kesehatan
serta merusak lingkungan. Dan metode yang sekarang digunakan untuk
menyingkirkan logam berat dari sumber air sangatlah mahal serta
zat-zat yang diperlukan dalam proses penjernihan air itu sendiri juga
beracun dan membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan.
Senyawa
di dalam kulit pisang terdiri dari atom nitrogen, sulfur dan senyawa
organik seperti asam karboksilat. Asam ini mengandung muatan negatif
yang bila di bebankan sedemikian rupa dapat menyerap logam yang
bermuatan positif yang terkandung dalam air yang tercemar logam
berat.
Kulit
Apel dan Tomat
Seorang
peneliti yang bernama Ramakrishna Mallampati, pada awalnya berfikir
untuk mencari metode yang murah dan mudah bagi masyarakat pedesaan di
negara berkembang untuk memurnikan air. Ia menemukan bahwa kulit buah
apel dan tomat sangat efektif dalam menyerap berbagai polutan yang
berbahaya, selain itu kulit buah apel dan tomat sangat mudah dan
murah untuk digunakan sebagai penjernih air.
Teknik
Mallampati ini sangat mudah digunakan, caranya kupas buah apel dan
tomat. Kemudian rendam kulit buah apel dan tomat dalam larutan
alokohol, kemudian ambil kulit tersebut dan keringkan. Setelah kulit
mengering lalu masukkan ke dalam tanki air , biarkan beberapa jam
maka air akan menjadi jernih serta bebas polusi dan siap dikonsumi.
Mallamputi
menambahkan bahwa kulit apel dan tomat sangat efektif dalam menyerap
racun di logam berat, serta bahan kimia organik dan anorganik ,
berbagai nanopartikel , pewarna dan pestisida yang terlarut dalam
air.
Serat
Kelapa dan Sekam Padi
Pada
Tahun 1972, para peneliti yang bekerja pada pengembangan cara baru
dalam penyaringan dan penjernihan air di Thailand menemukan jenis
filter air dalam dua tahap yakni, Yang Pertama terdiri dari serat
dari sabut kelapa yang di parut untuk menyaring padatan tersuspensi
dari air. Yang kedua, bak dari sekam padi yang dibakar untuk
menghilangkan kekeruhan air dan kontaminasi lainnya.
Filter
ini menggunakan bahan yang mudah ditemukan di negara Asia Tenggara,
bahan yang biasanya sudah tidak terpakai lagi dapat digunakan secara
murah untuk proses penjernihan air. Filterisasi dengan cara ini harus
dilakukan secara berurutan sehingga sangat efektif membuang zat-zat
beracun dalam air tanpa perlu menggunakan bahan kimia tambahan
lainnya. Selain itu, sekam padi yang dibakar yang digunakan sebagai
filter sangat efektif untuk menghilangkan rasa dan bau pada air yang
tercemar.
Disinfektan
Dengan Matahari dan Jeruk
Disinfektan
dengan paparan sinar matahari dan berbagai jenis jeruk sangat efektif
untuk mengurangi bahaya bakteri E.Coli yang terkandung dalam air.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan oleh Johns Hopkins
University School of Medicine menemukan bahwa menambahkan jeruk nipis
ke dalam air yang sedang didesinfeksi oleh matahari mempercepat
proses desinfeksi .
Hasil
awal dari studi ini menunjukkan disinfeksi air dengan pancaran
matahari dikombinasikan dengan jeruk bisa sangat efektif mengurangi
tingkat bakteri E. coli hanya dalam 30 menit , waktu pengobatan yang
setara dengan mendidihkan air dan metode pengolahan air rumah tangga
lainnya . Selain itu, 30 mililiter jus per 2 liter air atau sekitar
satu - setengah jeruk nipis Persia per botol , jumlah yang tidak
mahal serta tidak akan mengubah rasa air menjadi masam.